Mangrove snake Boiga dendrophila dengan pola hitam kuning mencolok
Berbisa - Colubridae - Reptil

Mangrove snake, ular Colubridae yang memikat dengan warna mencolok

0 0
Read Time:2 Minute, 55 Second

MOSTVENOMOUSSNAKE – Mangrove snake adalah ular dari keluarga Colubridae dengan nama latin Boiga dendrophila. Corak tubuhnya hitam pekat dihiasi garis-garis kuning cerah membuat siapa pun terpesona saat pertama kali melihatnya. Namun di balik keindahan itu, ular ini memiliki racun yang tetap harus diwaspadai.

Habitat alami Ular ini berada di hutan bakau, hutan tropis yang lembap, dan area sekitar sungai atau rawa. Mereka sangat pandai memanjat pohon, memanfaatkan ketinggian untuk mengintai mangsa di bawah atau di dahan lain. Karena aktif pada malam hari, ular ini jarang terlihat manusia saat beraktivitas.


Kandungan racun dan kadar toksisitas mangrove snake

Racun Mangrove snake mengandung three-finger toxins (3FTx) yang bekerja sebagai neurotoksin ringan, serta phospholipase A2 (PLA2) yang dapat menyebabkan peradangan pada jaringan. Racun ini memengaruhi sistem saraf perifer dan memicu reaksi lokal pada area gigitan.

Penelitian toksikologi pada hewan pengerat menunjukkan perkiraan LD50 intraperitoneal sekitar 10–15 mg/kg, jauh lebih rendah tingkat bahayanya dibanding king cobra yang hanya sekitar 0,3–0,5 mg/kg. Karena itu, gigitan Mangrove snake pada manusia jarang menimbulkan risiko yang mengancam jiwa.

Meski tidak mematikan, gigitan ular ini dapat menyebabkan bengkak, kemerahan, rasa panas, serta mati rasa di sekitar luka. Gejala biasanya muncul dalam waktu 10–30 menit, mencapai puncak nyeri dalam 1–2 jam, dan mereda setelah beberapa hari. Jika terjadi reaksi alergi berat, korban memerlukan penanganan medis segera.


Panjang taring, teknik menyerang, dan kekuatan gigitan mangrove snake

Mangrove snake memiliki taring belakang atau rear-fanged dengan panjang sekitar 2–4 mm, terletak di bagian belakang rahang atas. Karena posisi taringnya, ular ini perlu menggigit lebih lama agar racun benar-benar masuk ke luka. Itu sebabnya banyak kasus gigitan terjadi saat ular menahan gigitan selama beberapa detik.

Cara berburu ular ini cukup menarik. Mereka memanjat pohon dengan lincah, menunggu mangsa seperti burung, kadal, atau mamalia kecil yang lewat. Ketika target berada dalam jangkauan, ular ini akan melompat cepat dan menggigit. Gigitan mereka cukup kuat untuk menahan mangsa, meski tidak memiliki kekuatan lilitan seperti python. Setelah mangsa lemah akibat stres dan efek racun, ular ini menelannya bulat-bulat dengan bantuan rahang yang elastis.


Perkembangbiakan dan fakta unik mangrove snake

Mangrove snake berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar. Betina biasanya mencari lokasi lembap dan tersembunyi, seperti celah pohon atau tumpukan daun, lalu bertelur sebanyak 5–12 butir. Masa inkubasi berlangsung sekitar 2–3 bulan sebelum telur menetas dan anak ular muncul dengan pola warna yang sudah mirip induknya.

Ular ini sering dijuluki gold-ringed cat snake karena jika dilihat dari depan, bentuk kepalanya menyerupai kepala kucing. Selain itu, ukurannya terbilang besar untuk kelompok Colubridae, bisa mencapai panjang 2,5 meter, sehingga terlihat sangat mencolok saat bergerak di atas dahan.


Peran ekologis di habitatnya

Sebagai predator nokturnal, Mangrove snake memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Mereka memangsa burung kecil, reptil, dan mamalia pengerat, membantu mengendalikan populasi agar tidak berlebihan yang bisa merusak vegetasi atau membawa penyakit.

Kehadiran ular ini juga menjadi tanda bahwa lingkungan masih sehat. Jika populasinya menurun drastis, itu bisa menjadi petunjuk adanya kerusakan habitat, seperti deforestasi atau pencemaran air. Oleh karena itu, menjaga kelestarian Mangrove snake berarti juga melestarikan ekosistem hutan bakau dan tropis secara keseluruhan.


Kesimpulan

Mangrove snake (Boiga dendrophila) memang memikat dengan pola kuning-hitamnya yang menawan. Walaupun racunnya tidak sekuat kobra, kandungan 3FTx dan PLA2 tetap bisa menyebabkan reaksi lokal yang menyakitkan. Ular ini memiliki peran ekologis penting sebagai pengendali populasi mangsa di habitatnya. Dengan mengenali sifat dan bahayanya, kita dapat lebih bijak saat menjumpai Mangrove snake di alam liar sekaligus ikut menjaga kelestariannya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %