Eastern Brown Snake dalam posisi siaga
Animal - Reptil

Eastern Brown Snake: Ular Kedua Paling Berbisa di Dunia yang Wajib Diwaspadai

0 0
Read Time:2 Minute, 37 Second

MOSTVENOMOUSSNAKE Eastern Brown Snake (Pseudonaja textilis) adalah salah satu ular paling mematikan di dunia. Ular ini menduduki peringkat kedua sebagai ular darat dengan bisa paling berbahaya, hanya kalah dari Inland Taipan. Meskipun tubuhnya ramping dan penampilannya terlihat biasa, ular ini memiliki racun yang sangat mematikan. Tanpa penanganan medis yang cepat, satu gigitan saja bisa menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Karakteristik dan Ciri Fisik

Ular ini memiliki panjang tubuh antara 1,5 hingga 2 meter. Warnanya bervariasi, mulai dari cokelat muda, abu-abu, hingga cokelat kehitaman. Warna tubuhnya sering menyesuaikan dengan habitat sekitar, menjadikannya sangat sulit terlihat. Kepala Eastern Brown Snake agak kecil dan berbentuk lonjong, dengan mata yang tajam serta lidah menjulur khas predator.

Meski terlihat sederhana, ular ini sangat cepat dalam bergerak dan bereaksi terhadap gangguan. Kecepatan inilah yang sering mengejutkan manusia yang tidak sengaja menemuinya.

Kandungan Racun dan Dampaknya

Bisa dari Eastern Brown Snake mengandung kombinasi neurotoksin, kardiotoksin, dan koagulan yang mematikan. Racun ini bekerja dalam beberapa mekanisme:

  • Neurotoksin menyerang sistem saraf pusat, menyebabkan kelumpuhan otot dan kesulitan bernapas.
  • Kardiotoksin memengaruhi kerja jantung, berpotensi menyebabkan henti jantung.
  • Koagulan memicu gangguan pembekuan darah, yang bisa menyebabkan pendarahan internal hebat.

Dalam kasus parah, korban dapat meninggal dunia dalam waktu 30 menit hingga 2 jam jika tidak segera diberikan antivenom. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis apabila tergigit ular ini.

Habitat dan Persebaran

Eastern Brown Snake hidup di berbagai wilayah di Australia timur, mulai dari Queensland, New South Wales, hingga Victoria. Ular ini menyukai iklim tropis hingga subtropis, dan dapat ditemukan di padang rumput, hutan terbuka, lahan pertanian, hingga daerah pinggiran kota.

Menariknya, ular ini cukup adaptif terhadap lingkungan manusia. Banyak laporan yang menyebutkan ular ini masuk ke halaman rumah atau area pertanian untuk mencari mangsa, terutama tikus dan burung kecil.

Perilaku dan Cara Bertahan Hidup

Eastern Brown Snake bukan tipe ular yang mencari masalah. Namun, ketika merasa terancam, ular ini akan bersikap sangat defensif dan agresif. Ia akan mengangkat bagian depan tubuhnya, membuka mulut, dan membentuk huruf S sebagai sinyal peringatan.

Jika sinyal ini diabaikan, ular ini dapat menyerang dengan sangat cepat. Gigitannya nyaris tidak terasa di awal, karena taringnya kecil, namun efek racunnya sangat cepat berkembang.

Ular ini lebih aktif pada siang hari dan menggunakan penglihatan tajam untuk mendeteksi gerakan. Ia memangsa vertebrata kecil dan memiliki peran penting dalam mengendalikan populasi tikus di alam liar maupun di dekat pemukiman.

Fakta Menarik Lainnya

  • Eastern Brown Snake menyumbang persentase tertinggi gigitan ular berbisa di Australia setiap tahunnya.
  • Meskipun sangat mematikan, ular ini tidak akan menggigit jika tidak merasa terganggu.
  • Ular ini bertelur dan menghasilkan antara 10 hingga 35 butir telur per musim.

Kesimpulan

Eastern Brown Snake merupakan hewan yang menakjubkan sekaligus berbahaya. Dengan racun yang sangat mematikan, perilaku defensif yang cepat, dan habitat yang tumpang tindih dengan wilayah manusia, ular ini patut diwaspadai. Namun, seperti semua satwa liar, ular ini hanya menyerang jika merasa terancam. Edukasi dan kesadaran lingkungan menjadi kunci untuk menghindari konflik antara manusia dan hewan berbisa ini.

Jika kamu tinggal di Australia atau sering beraktivitas di alam terbuka, penting untuk mengenal dan memahami karakter ular ini. Dengan begitu, kamu dapat menghargai peran ekologisnya sekaligus menjaga keselamatan diri.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %